Ejakulasi dini mungkin menjadi musuh paling memalukan bagi seorang pria. Pasalnya, ejakulasi dini saat ini makin marak dan makin tak terkendali jumlahnya. Hal itu dapat di ketahui melalui banyaknya jumlah obat-obatan yang mengatasi masalah ejakulasi dini. Di sisi lain, selain sebagai musuh yang paling memalukan, ejakulasi dini juga musuh yang paling menyakitkan secara batin. Karena sang pria tidak bisa memberikan nafkah secara batin untuk istrinya.Lalu apa sih, ejakulasi dini itu?
Ejakulasi dini adalah suatu penyakit pada laki-laki, di
mana sang laki-laki sangat cepat mengeluarkan air spermanya ke dalam lubang
fagina wanita. Sebenarnya, ejakulasi dini tidak dapat di artikan sebagai suatu
penyakit. Pasalnya, jika sang istri merasakan puas dalam waktu 5 menit saja dan
dalam waktu lima menit san pria pun bisa memberikan kepuasan batin sang istri,
maka sang pria bukan orang yang menderita ejakulasi dini. Tapi, apabila sang
istri merasakan nikmatnya bercinta dengan sang pria dan merasa puas dalam waktu 5 menit, tetapi sang pria tidak bisa
memberikan kepuasan batin pada sang istri dalam waktu 5 menit bahkan kurang
berarti sang pria terkena ejakulasi dini. Lalu apa penyeban ejakulasi dini?
1.
Rendahnya produksi prostaglandin E-1
(PGE-1) akibat adanya penipisan zar kimia dan hormon. PGE-1 melemaskan jaringan
spons penis dan meningkatkan sarap parasimpatis untuk ereksi yang keras. PGE-1
dapat menyebabkan penis ereksi dan bertambah panjang. Masturbasi terlalu sering
menyebabkan ejakulasi dini, apalagi jika masturbasi dilakukan dengan teknik
yang salah. Masturbasi menyebabkan tubuh terbiasa berada dalam mode simpatis,
sebuah mode tubuh yang bekerja ketika ejakulasi terjadi.
2.
Terlalu sering mengeluarkan cairan
kelenjar bulborethal yang mengandung prostaglandin E-2 yang merangsang
pematangan atau pembukaan katup ejakulasi. Untuk memperpanjang ereksi selama
2-3 jam, tubuh membutuhkan banyak hormon seperti DHEA, androstenedion,
tetsosteron dan estrogen.
3. Ejakulasi yang terlalu sering menyebabkan prostat memiliki
refleks ejakulasi. Logikaya mirip dengan pelatihan respon intuitif pada seni
bela diri yang mendorong respon simpatis otak.
4.
Terlalu banyak masturbasi akan
membuat prostat menghasilkan banyak testosteron.
5.
Terjadinya abrasi pada
saluran-saluran ejakulasi prostat dan neuromuskuler menyebabkan terjadinya
ejakulasi dini ketika tubuh menerima stimulasi seksual baik itu melalui
penglihatan, pendengaran maupun dengan penetrasi. Hal ini juga menyebabkan
ukuran prostat membesar dan melemahkan kekuatan “semprotan” sperma ketika
ejakulasi, dan melemahkan kontrol atas air seni. Secara umum diperlukan 3-12
bulan untuk memperbaiki ujung syaraf yang rusak dan memperbaiki pembesaran
prostat bisa dilakukan dalam satu bulan.
6. Kurangnya hormon Dopamin dalam otak akan melemahkan fungsi
hipofisis-testis dan fungsi tiroid. Sebagai hasilnya, anda akan mengalami
defisiensi testosteron, kehilangan kejantanan, mengecilkan ukuran penis dan
kehilangan rasa pecaya diri.
7. Penipisan otak dan penurunan tingkat asetilkolin sinaptik
yang penting bagi komunikasi saraf, penginderaan dan fungsi pergantian energi
yang dibutuhkan pada mode parasimpatis termasuk penurunan fungsi organ seks
ketika ereksi terjadi. Defisiensi dari asetilkolin adalah penyebab impotensi
dan ereksi lemah yang memicu terjadinya ejakulasi dini. Hal ini juga akan
menurunkan fungsi hati, fungsi adrenal dan testis yang mengakibatkan tubuh
kekurangan Nitric Oxide, DHEA, androstenedion dan testosteron. Kurangnya hormon
seks dalam otak menyebabkan pria kehilangan libido.
8. Menipisnya jumlah serotonin di otak dan saraf di tulang
belakang yang memodulasi pergantian fungsi otonom otak dari mode parasimpatis
ke mode simpatis (fungsi saraf dimana ejakulasi akan terjadi). Kekurangan
serotonin secara berlebihan akan memicu perubahan dopamin/norepinefrin menjadi
adrenalin (epinefrin) pada mode simpatis tubuh. Hal ini menyebabkan terjadinya
perubahan suasana hati, kecemasan, stres, hipertensi dan kelelahan.
0 komentar:
Posting Komentar